Widget edited by super-bee

Minggu, 24 Februari 2013

siang Bisu Malampun Tuli



Semudah membalikkan telapak tangan
di daun sirih,
cela yang memuncak menjadi amarah!
kala bulan dimenara gelapnya hingga menuju ayam menyapa pagi
mencair pada gumpalan yang tenang karna lelap,

oleh alir sejuk mengecup tak biaskan murka!
terasa ditengah tenang mata terkantuk
belalakan nalar yang masih berpetualang
pada sembilu,

apa yang kau kata itu luka di atas duka?
laksana petir menghujam bumi,
meluluh lantakan sendi yang lunglai oleh masa

auranya tersipu dan berkata:
jika segenap raga tak menerima!
juga separuh nyawa terkoyak kata yang membusuk,

aku sudah disini? luapkanlah nyalangmu
mana kekuatan dari jejakjejak tegarmu
kala menginjak batu dan kerikil kehidupan?

ini pendewasaan,
ini teguran,
ini pembelajaran,
menterjemahkan hujat kata yang belum separuh waktu terlewat,
dan mendinginkan letupan yang sempat hanguskan kecintaan
itu melatar pada penjelasan!

apalah daya tlah tercatat pada benak dan terukir pada hati,
dan menjadi memori yang meruncing di altar persandingan
hingga siangsiang bisu dan malammalam tuli,

sayatansayatan akankah kembali menggores pergelangan jiwa yang rapuh?
mungkinkah?
Diri kan berbalut tak berdaya
by:senandung pusara
Bagikan :
Artikel terkait :

Commen Fb disini
0 Commen Blog

0 komentar :