Widget edited by super-bee

Minggu, 25 Agustus 2013

Hikz buat mu


Pongah gerogoti lakumu
membusuk dengki di tiap sel darah mu
lagak mu bak penguasa tahu segala
sesumbar sana sini teriak kan ego mu
gertak gigi mu untuk si lugu
tatap sinis untuk pesaing mu
umpat dan caci nistai bibir mu

Sungguh kau hanyalah kecoak yg ketakutan
Gentar akan ketidak berdayaan dalam diri mu
ciut pada segala kebaikan yang perlahan jauhi hidup mu
kau menyaru belia untuk tutupi  rapuh mu,
sesatlah kau si lupa diri, sungguh kasihan
wahai insan, sejuta iba untukmu.

(Mutiara Delima/23052011)

Jumat, 16 Agustus 2013

Hujan yang membasahimu

Hujan hanya mengunjungimu sesekali
membasahimu dengan bulir bulir sejuk
mengalir dari bibir ranum mu
hingga ke sela rongga dada itu

Bersama petir mencumbumu di ruang kamar
lidah lidahnya seakan enggan padam
menjalar di ujung ujung jemari ranjang
apinya membakar penuh bajumu

Sesekali kau merindui hujan langit
membasahi dirimu di angan angan
sayapmu menggapai penuh harap
petir telah membakar kalap

atau kau ingin kan menjadi awan
menyatu dalam hujan
di segala sudut tubuh mulusmu
menjelma di titik titik bahagiamu;

bumi menunggumu pulang
di bilik dengan secangkir kopi tadi malam
hujan membutakan matamu
membasahi dahaga mataharimu;

(yuza 160813)

Sabtu, 10 Agustus 2013

Kembalikan jika kau tak suka


Katakan jika aku salah membaca tulisan wajahmu,
aku tidak menemukan namaku disana seperti kala itu,
katakan dimana kau letak kan?


Apakah kau lupakan dia di suatu pojok gelap?
Mungkin  kau lupa memungutnya saat kau menaruhnya agar berbeda?
Atau terjatuh kah ia saat kau menyeberang jauh ke impianmu ?

Kupinjamkan dengan sepenuh jiwa,
bukan dengan diam diam seperti kuncup bunga,
bukan dengan pura pura seperti mendung dibulan juli,

kuharap jika iya, jatuhlah di sungai, agar aku punya harapan hidup menantinya di hilir;

Kamis, 08 Agustus 2013

Pencari Rindu mu



Lembar kasih yang tersekat
di batas retina membayang aura
kisah seorang penunggu hatiku
melangkah bersama siang menjamah bumi
melayang angan bersama malam menyetubuhi hening

Kalimat kalimat syair do'a
bergeming larut dalam selaput nafas
nadi berirama tentang gita kerinduan
menggulung lamunan laju muara
yang kan persatukan jiwa yang lembut
jiwa yang tulus
dari hati yang tertanam bunga bunga ikhlas

Ku pungut desah rindumu yang berserakan
lalu ku cari rindu yang masih terselip di antara bebatuan
celah karang yang harus ku rejang
walau setetes lava menodai
kan ku bungkus rapi
jadikan satu khikmah hikayat cinta
kar'na itu adalah sebuah tantangan dari perjuangan

(Kuda Putih 041011)

Minggu, 04 Agustus 2013

Sudah tak ada lagi saat itu

Sudah cukup lama kita mencoba berbagi rasa dalam hari hari;
mencoba untuk lukiskan senyum dilangit langit kamar kita yang remang;
mencoba saling memandang diantara pembatas tidur kita;
lalu malam memisahkan kita dengan mimpi mimpi yang berbeda;

kemudian pagi membangunkan kita dari kebahagiaan semu masing masing;
tetap tersenyum diantara sekat kain jaring seolah semua baik saja;
kita mulai menghitung langkah memulai dengan arah yang berbeda;
hingga malam kembali memanggil pulang;
lalu...yah kita kembali bahagia dalam mimpi mimpi kita masing masing;

Kini tak terlihat lagi tirai pembatas tidur yang menemani lebih lama dari cicak di dinding kamar;
kita tak lagi menghitung langkah tergesa gesa ke arah yang berbeda;
malam pun enggan memanggil pulang;
lalu... yah mungkin inilah bahagia dalam mimpi mimpi kita dahulu;

Juan Terbang 040813