membusuk dengki di tiap sel darah mu
lagak mu bak penguasa tahu segala
sesumbar sana sini teriak kan ego mu
gertak gigi mu untuk si lugu
tatap sinis untuk pesaing mu
umpat dan caci nistai bibir mu
gertak gigi mu untuk si lugu
tatap sinis untuk pesaing mu
umpat dan caci nistai bibir mu
Sungguh kau hanyalah kecoak yg ketakutan
Gentar akan ketidak berdayaan dalam diri mu
ciut pada segala kebaikan yang perlahan jauhi hidup mu
kau menyaru belia untuk tutupi rapuh mu,
sesatlah kau si lupa diri, sungguh kasihan
wahai insan, sejuta iba untukmu.
(Mutiara Delima/23052011)
Artikel terkait :