dia disana, beberapa hari yang lalu
tidakpun jauh dariku
beginilah mungkin ceritanya...
dia datang dengan gerak darah menggelegak
menggelepak pada urat pucat berurat
lalu berjalan
disusurlah jalanjalan pada arteri
hingga merentas batas batas tak terentas
masuk ke alveolar berbentuk terali
terali melilit belit pada bilikbilik jantungku
berbentuk seumpama penjara
sebagian ke bawah
menuju pangkal paha
sebagian lagi ke atas
hingga merotak pada otak
jantungpun terpompa. sesak
ruanganruangan di tubuhku tetiba kelam
temaram tanpa sesamar pelita
lalu pahaku mati
pastilah kakiku juga mati
ia tak beranjak mengikuti hari
bahuku juga mati
pastilah tanganku ikut mati
ia tak bergerak menampar mimpi
dan isi kepalapun mulai berputarputar
mencari tuju takpun melaju
statis
lalu berlari,
hanya saja kali ini;
ia lari mengutuk hari
Retno Handoko
Kamis, 11 Maret 2010
# Penjara di Tubuhku#
Kamis, Maret 11, 2010
Retno Handoko
0
Commen Blog
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)