Widget edited by super-bee

Minggu, 17 Oktober 2010

Indonesia, 1944


Ketika kulihat wajahnya yang muram...
Sejerih berhenti bertiup seruling...
Matanya berubah berkaca-kaca...

Menatap jasad tergelimpuh diatas rumput terpekat...
titis-titisnya mulai menyingkapi kesedian...
Melihat ayahnya tergeletak dengan dada berlubang...

(Agus Alghazali)
 
Bagikan :
Artikel terkait :

Commen Fb disini
0 Commen Blog

0 komentar :